http://xevyex.blogspot.com Let's We Know... »» (?)

ELEGI HEMOSTASIS

Terkadang tangis tidak selalu mengurai luka
Ia juga mengisyaratkan bahagia dalam derai air mata.

Seperti saat ini
kala kau hadir ditengah-tengah sepi.

menegaskan bila tak bisa melupakanmu
bukan berarti aku tidak bisa menemukan cinta yang baru.

Sebab rindu ini bagai pualam
Aku membiasakan ia tergesek beragam rasa agar berkilau tak seragam.

agar hati tak menjadi jeruji
tanpa warna yang bergantian menghiasi.

Cinta ... Hadir mu ada menyajikan suatu karunia
Ya ... Aku jatuh cinta
Kelip bintang dan terang bulan terasa biasa.

entahlah . . .
mungkin meraka kalah meriah oleh hatiku yang kian merekah.

melangkah keluar dari parumu yang menghimpit sesak
menyapu debu-debu masa lalu yang menyangkut di sudut riak.

mendorongnya hinga kerongkongan
membersihkan sisa janjimu yang masih menempel di perasaan.

bermuara pada mulut
mengumpulkan pahit.

mengeja secara urut
membuang semua rasa sakit.

CUH ....
Ludah itu untukmu
dan semua masa laluku.

berpindah melawan arus rindu yang biasanya
mengalahkan keinginan untuk mencintaimu selamanya.

menggedor beribu pintu
menawarkan cinta yang baru.

bersiap untuk berjuta kenyamanan saat hadir dipersilahkan
berpeluk kembali pada setiap kecewa yang jatuh saat penolakan.

tak masalah ... bagiku itu lebih terpuji daripada hidup di hatimu lagi
sebab kini ... malamku ... bukan lagi tentang kau

singgah ke setiap hati dengan mengguncah
mencari yang paling tepat
kadang lupa mencari sampai melupa hati yang paling dekat.

menyusuri ruang penasaran terbaik
berpasrah akan perasaan yang di bolak-balik.

berputar hebat merotasi waktu
sampai telah datang pesona gugup menunggu akan hadir sebuah temu.

memberi kejutan yang menyenangkan
memberi pelukan yang menenagkan.

mengakhiri dengan kecup
menegaskan masa lalu telah ku tutup.

sampai menetap dengan indah pada satu hati
di satu cinta yang mendiami.

setia pada pilihan walau jauh dari kesempurnaan
sebab bahagia itu diciptakan bukan ditemukan.

bertanggung jawab secara adil pada setiap keping hatinya yang aku ambil
bertanggung jawab secar apenuh agar hubungan tetap utuh.

menjadi alasan satu-satunya cinta yang jatuh
tanpa memaksa harapan lain harus runtuh.

menjagamu tetap utuh dipelukanku
hingga terlepas oleh kehendak waktu.

karna kamu kini adalah kamu ...
bukan lagi tentang dia ...

elegi hemostatis ...
karya Wira Nagara.