Orang yang hidup mengekang diri dengan satu gaya atau model hidup,
sudah tentu akan dilanda kejenuhan. Itu terjadi, karena jiwa manusia pada
dasarnya cenderung mudah jenuh. Tabiat dasar setiap manusia adalah tidak
senang berada dalam satu keadaan yang sama.
Tampilkan postingan dengan label la tahzan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label la tahzan. Tampilkan semua postingan
Mengendalikan Emosi
Emosi dan perasaan akan bergolak dikarenakan dua hal; kegembiraan
yang memuncak dan musibah yang berat. Dalam sebuah hadits Rasulullah
bersabda, "Sesungguhnya aku melarang dua macam ucapan yang bodoh lagi
tercela: keluhan tatkala mendapat nikmat dan umpatan tatkala mendapat
musibah."
yang memuncak dan musibah yang berat. Dalam sebuah hadits Rasulullah
bersabda, "Sesungguhnya aku melarang dua macam ucapan yang bodoh lagi
tercela: keluhan tatkala mendapat nikmat dan umpatan tatkala mendapat
musibah."
Tersenyumlah!
Tertawa yang wajar itu laksana 'balsem' bagi kegalauan dan 'salep'
bagi kesedihan. Pengaruhnya sangat kuat sekali untuk membuat jiwa
bergembira dan hati berbahagia. Bahkan, karena itu Abu Darda' sempat
berkata, "Sesungguhnya aku akan tertawa untuk membahagiakan hatiku.
Dan Rasulullah s.a.w. sendiri sesekali tertawa bingga tampak gerahamnya.
Begitulah tertawanya orang-orang yang berakal dan mengerti tentang
penyakit jiwa serta pengobatannya."
bagi kesedihan. Pengaruhnya sangat kuat sekali untuk membuat jiwa
bergembira dan hati berbahagia. Bahkan, karena itu Abu Darda' sempat
berkata, "Sesungguhnya aku akan tertawa untuk membahagiakan hatiku.
Dan Rasulullah s.a.w. sendiri sesekali tertawa bingga tampak gerahamnya.
Begitulah tertawanya orang-orang yang berakal dan mengerti tentang
penyakit jiwa serta pengobatannya."
Hadapi Hidup Ini Apa Adanya
Kondisi dunia ini penuh kenikmatan, banyak pilihan, penuh rupa, dan
banyak warna. Semua itu bercampur baur dengan kecemasan dan kesulitan
hidup. Dan, Anda adalah bagian dari dunia yang berada dalam kesukaran.
Anda tidak akan pernah menjumpai seorang ayah, isteri, kawan,
sahabat, tempat tinggal, atau pekerjaan yang padanya tidak terdapat sesuatu
yang menyulitkan. Bahkan, kadangkala justru pada setiap hal itu terdapat
sesuatu yang buruk dan tidak Anda sukai. Maka dari itu, padamkanlah
panasnya keburukan pada setiap hal itu dengan dinginnya kebaikan yang
ada padanya. Itu kalau Anda mau selamat dengan adil dan bijaksana.
Pasalnya, betapapun setiap luka ada harganya.
banyak warna. Semua itu bercampur baur dengan kecemasan dan kesulitan
hidup. Dan, Anda adalah bagian dari dunia yang berada dalam kesukaran.
Anda tidak akan pernah menjumpai seorang ayah, isteri, kawan,
sahabat, tempat tinggal, atau pekerjaan yang padanya tidak terdapat sesuatu
yang menyulitkan. Bahkan, kadangkala justru pada setiap hal itu terdapat
sesuatu yang buruk dan tidak Anda sukai. Maka dari itu, padamkanlah
panasnya keburukan pada setiap hal itu dengan dinginnya kebaikan yang
ada padanya. Itu kalau Anda mau selamat dengan adil dan bijaksana.
Pasalnya, betapapun setiap luka ada harganya.
Ambil Madunya, Tapi Jangan Hancurkan Sarangnya!
Di manapun kelembutan itu berada, ia akan menghiasi tempat itu.
Demikian halnya bila ia dicabut dari suatu tempat, ia akan mengotorinya.
Kelembutan tutur kata, senyuman tulus di bibir, dan sapaan-sapaan hangat
yang terpuji saat bersua merupakan hiasan-hiasan yang selalu dikenakan
oleh orang-orang mulia.
Demikian halnya bila ia dicabut dari suatu tempat, ia akan mengotorinya.
Kelembutan tutur kata, senyuman tulus di bibir, dan sapaan-sapaan hangat
yang terpuji saat bersua merupakan hiasan-hiasan yang selalu dikenakan
oleh orang-orang mulia.
Yang Lalu Biar Berlalu
Mengingat dan mengenang masa lalu, kemudian bersedih atas nestapa
dan kegagalan didalamnya merupakan tindakan bodoh dan gila. Itu, sama
artinya dengan membunuh semangat, memupuskan tekad dan mengubur
masa depan yang belum terjadi.
dan kegagalan didalamnya merupakan tindakan bodoh dan gila. Itu, sama
artinya dengan membunuh semangat, memupuskan tekad dan mengubur
masa depan yang belum terjadi.
Ya ALLAH
{Semua yang ada di langit dan di bumi selalu meminta pada-Nya. Setiap waktu
Dia dalam kesibukan.}
(QS. Ar-Rahman: 29)
Dia dalam kesibukan.}
(QS. Ar-Rahman: 29)
Ikhlas
Ikhlas menurut bahasa adalah tulus hati, membersihkan hati dan memurnikan niat. Sedangkan menurut istilah berarti mengerjakan amal ibadah dengan niat hanya kepada Allah untuk memperoleh ridha-Nya. Pengertian lain adalah mentauhidkan dan mengkhususkan Allah sebagai tujuan dalam berbuat taat kepada aturan-Nya.
Melalui pemahaman tersebut, tersimpul bahwa ikhlas merupakan syarat mutlak diterimanya amal. Perhatikannlah Q.S Al Bayyinah 98 : 5
Melalui pemahaman tersebut, tersimpul bahwa ikhlas merupakan syarat mutlak diterimanya amal. Perhatikannlah Q.S Al Bayyinah 98 : 5
Sabar
Sabar adalah pilar kebahagiaan seorang hamba. Dengan kesabaran itulah seorang hamba akan terjaga dari kemaksiatan, konsisten menjalankan ketaatan, dan tabah dalam menghadapi berbagai macam cobaan. Ibnul Qayyimrahimahullah mengatakan, “Kedudukan sabar dalam iman laksana kepala bagi seluruh tubuh. Apabila kepala sudah terpotong maka tidak ada lagi kehidupan di dalam tubuh.” (Al Fawa’id, hal. 95)
Jujur
Jujur adalah sebuah ungkapan yang sering kita dengar dan menjadi pembicaraan di berbagai khutbah dan taushiyah. Akan tetapi bisa jadi pembicaraan tersebut baru menyentuh sisi luarnya saja dan belum menyentuh pembahasan inti dari makna jujur itu sendiri. Apalagi perkara kejujuran merupakan perkara yang berkaitan dengan banyak masalah keislaman, baik itu akidah, akhlak ataupun muamalah; di mana yang terakhir ini memiliki banyak cabang, seperti perkara jual-beli, utang-piutang, sumpah, dan sebagainya.
Pikirkan dan Syukurilah
Artinya, ingatlah setiap nikmat yang Allah anugerahkan kepada Anda.
Karena Dia telah melipatkan nikmat-Nya dari ujung rambut hingga ke bawah
kedua telapak kaki.
{Jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan sanggup
menghitungnya.}
(QS. Ibrahim: 34)
Karena Dia telah melipatkan nikmat-Nya dari ujung rambut hingga ke bawah
kedua telapak kaki.
{Jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan sanggup
menghitungnya.}
(QS. Ibrahim: 34)
Langganan:
Postingan (Atom)